Bahaya Sinar Biru pada Kulit Wajah Perempuan Asia

August 08 2024 – Aqua+ Series Indonesia

<b>Bahaya Sinar Biru pada Kulit Wajah Perempuan Asia</b>

Bahaya Sinar Biru pada Kulit Wajah Perempuan Asia

Pandemi yang melanda setahun belakangan ini membuat rumah kita menjadi tempat yang serba guna. Kerja dari rumah, belanja dari rumah, beli kopi pun bisa dari rumah. Kenyamanan ini terkadang membuat kita sampai lupa untuk merawat diri biasanya. Masa masih perlu sih, ‘kan tidak beraktivitas dan terpapar debu dari luar rumah? Terkena sinar matahari pun cuma sedikit. Eits, jangan salah, paparan sinar yang berpotensi membahayakan kulit kamu tidak hanya datang dari sinar matahari langsung tetapi juga bisa didapatkan dari layar gawai/gadget yang kamu pakai sehari-hari.

 

Wanita Karir dan Laptop. Dengan bekerja dari rumah atau work from home, terjadi peningkatan risiko terpaparnya sinar biru yang dapat menyebabkan beberapa masalah pada kesehatan kulit wajah.

 

Handphone, laptop, ataupun layar komputer lainnya memancarkan sinar blue light yang panjang gelombangnya berada di antara sinar ultraviolet dan sinar infrared. Sebagai bagian dari spektrum HEVL (High Energy Visible Light), blue light memiliki gelombang yang pendek dan energi yang tinggi, hal ini menyebabkan blue light menembus lapisan kulit hingga lebih dalam dibandingkan sinar UVA maupun UVB. Paparan sinar biru secara berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas yang merusak kolagen dan sel-sel kulit sehat kamu. Tidak hanya itu, munculnya noda-noda gelap akibat pembentukan melanin pada kulit wajah pun menjadi salah satu efek samping dari paparan blue light sendiri.

The Fitzpatrick Scale. Skala Tipe Fitzpatrick merupakan alat ukur dari metode yang dikembangkan oleh Thomas B. Fitzpatrick pada tahun 1975 sebagai alat ukur dari respon berbagai jenis kulit terhadap paparan sinar ultraviolet (UV).


Masalah ini kerap timbul pada orang-orang yang memiliki kulit sedikit gelap dimana kebanyakan dari kita penduduk Asia Tenggara berada di antara Tipe IV sampai Tipe VI dalam Skala Tipe Kulit Fitzpatrick. Dalam jangka panjang serangkaian kerusakan ini dapat menimbulkan efek keriput, munculnya garis-garis halus dan kendur pada kulit wajah. Skala tipe kulit ini merupakan metode yang dikembangkan oleh Thomas B. Fitzpatrick pada tahun 1975 sebagai alat ukur atas respon dari berbagai jenis kulit terhadap sinar ultraviolet (UV).

 

Aqua+ Series Multi-Protection Sunscreen SPF 50+ Merupakan sunscreen yang memberikan perlindungan menyeluruh dengan kandungan antioksidan alami.

 

Meskipun kamu tidak bisa selalu menghindari paparan blue light, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut. Cara pertama yang cukup mudah adalah dengan mengkonsumsi makanan dan juga minuman yang kaya akan antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan tetap bisa menutrisi kulit dari waktu ke waktu. Cara lainnya memerlukan manajemen waktu yang cukup baik, yaitu dengan membatasi waktu penggunaan gawai (screen time) kita. Hal ini demi membatasi radiasi pada kulit dan mata kita. Langkah berikutnya tentu dengan menghindari sinar matahari langsung, pakai topi, pakaian berlengan panjang dan tentu saja Aqua+ Series Multi-Protection Sunscreen SPF 50+ yang memberikan perlindungan menyeluruh dengan kandungan antioksidan alami. Sementara untuk area mata, Aqua+ Series The Eye Treatment memberikan kelembaban, mencerahkan kulit wajah dan menyamarkan noda-noda gelap. Juga dengan kandungan SalSphere™ Anti-Aging Lift yang secara aktif mengurangi garis-garis halus pada wajah dalam jangka panjang.

Tagged: Bahaya Gadget, Beauty News, Kerutan, Kulit Wajah, Sinar Biru, Sunscreen

0 comments

Leave a comment